Senin, 09 Juni 2014

Kata “Dewasa”




08.46 WIB_15 03 ‘14
Kali ini adalah episode makna di balik kata “dewasa”. Aku tengah merangkai kata untuk mengeja artinya menurut pemikiran sendiri. Dewasa berarti telah keluar dari dunia fantasi kehidupan. Aku baru menyadari bahwa sebenarnya dewasa ini yang membuatku harus lebih kokoh ketika berdiri, tangguh ketika berjalan, lugas dalam bertutur, dan tenang serta tepat dalam berpikir. Dewasa lebih membuatku untuk harus lebih mandiri dalam segala hal.

Perubahan ini sungguh tak kusangka. Aku menyadari bahwa tawa dan candaku sudah berbeda ketika aku masih berada pada masa remaja. Zona kehidupanku mulai berganti untuk fokus pada kehidupan masa depan. Masa depanku tergantung aku sebagai nahkoda yang membawakannya. Aku memang bukan orang yang dapat memotivasi diri sendiri ketika aku sedang down atau dalam kegelisahan. Tapi, aku memiliki Sang Maha Pencipta yang selalu menguatkan dalam setiap dentang kehidupanku.

Setiap helaan napas sebenarnya Allah senantiasa mengawasi. Dewasa adalah anugerah Allah untukku. Bersyukur masih diberikan kehidupan hingga saat ini. Anugerah terindah dapat melihat sinar pagi yang menyinari bumi hijau. Pelupuk mata ini adalah ruh kehidupan yang benar-benar aku syukuri. Banyak hal yang tak terhitung dan sungguh bernilai dalam kehidupan ini yang tak pernah dapat dibayangkan logika. Nikmat-Nya sungguh besar.

Pinta doaku dalam sanubari terdalam, semoga Allah memberikanku kesempatan untuk dapat membahagiakan kedua orang tuaku, orang-orang yang sungguh berjasa dalam kehidupanku.Sebenarnya aku pun tak tahu apakah jasa –jasa besar mereka dapat dibalas, karena bapak dan ibu senantiasa tulus memberikan kehidupannya untuk kebahagiaan anak-anaknya. Tapi, berbuat baik kepada orangtua setidaknya dapat meringankan bebanku.

Semoga Allah mengizinkanku dapat berbuat banyak  untuk orang-orang yang memberikan kebaikan, rezeki, keberkahan dalam kehidupanku.Pencerahan dan perubahan yang aku alami adalah sebuah anugerah. Anugerah ini tak hanya menjadi retorika yang hanya dapat aku syukuri. Karena sebenarnya dengan kata “dewasa” yang mulai melekat dalam usiaku sekarang adalah kunciku untuk dapat mendongkrak realitas keterpurukan menjadi kegemilangan untuk dapat memberikan limpahan manfaat untuk orang-orang yang begitu baik.

Aku adalah aku yang dibilang “innocennt”. Aku mensyukurinya, karena dengan kepolosan lebih membuatku lebih pure menjadi diri sendiri. Sebab, ini adalah salah satu penciptaan yang benar-benar harus disyukuri. Sekarang adalah waktunya untuk berpendirian teguh untuk membawa haluan hidup ini. Maaf, bila tulisanku sering diwarnai ungkapan perasaan akan menyikapi hidup. Namun, sebenarnya inilah aku yang tengah dan terus ingin belajar dari setiap titik kehidupan yang terus melaju.

Photograph by Ipeh
Menjalani kehidupan dengan embel-embel kedewasaan adalah petunjuk yang harus aku pegang. Kata dewasa bukan hanya retorika, tapi dalam ranah psikomotik dan afektif harus dijalankan. Mari sama-sama saling memberikan semangat untuk orang-orang yang tengah dan sedang dalam pengharapan membulatkan tekad merealisasiakan cita-cita.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar