08.46
WIB_15 03 ‘14
Kali
ini adalah episode makna di balik kata “dewasa”. Aku tengah merangkai kata
untuk mengeja artinya menurut pemikiran sendiri. Dewasa berarti telah keluar
dari dunia fantasi kehidupan. Aku baru menyadari bahwa sebenarnya dewasa ini
yang membuatku harus lebih kokoh ketika berdiri, tangguh ketika berjalan, lugas
dalam bertutur, dan tenang serta tepat dalam berpikir. Dewasa lebih membuatku
untuk harus lebih mandiri dalam segala hal.
Perubahan
ini sungguh tak kusangka. Aku menyadari bahwa tawa dan candaku sudah berbeda
ketika aku masih berada pada masa remaja. Zona kehidupanku mulai berganti untuk
fokus pada kehidupan masa depan. Masa depanku tergantung aku sebagai nahkoda
yang membawakannya. Aku memang bukan orang yang dapat memotivasi diri sendiri
ketika aku sedang down atau dalam
kegelisahan. Tapi, aku memiliki Sang Maha Pencipta yang selalu menguatkan dalam
setiap dentang kehidupanku.
Setiap
helaan napas sebenarnya Allah senantiasa mengawasi. Dewasa adalah anugerah
Allah untukku. Bersyukur masih diberikan kehidupan hingga saat ini. Anugerah
terindah dapat melihat sinar pagi yang menyinari bumi hijau. Pelupuk mata ini
adalah ruh kehidupan yang benar-benar aku syukuri. Banyak hal yang tak
terhitung dan sungguh bernilai dalam kehidupan ini yang tak pernah dapat
dibayangkan logika. Nikmat-Nya sungguh besar.
Pinta
doaku dalam sanubari terdalam, semoga Allah memberikanku kesempatan untuk dapat
membahagiakan kedua orang tuaku, orang-orang yang sungguh berjasa dalam
kehidupanku.Sebenarnya aku pun tak tahu apakah jasa –jasa besar mereka dapat
dibalas, karena bapak dan ibu senantiasa tulus memberikan kehidupannya untuk
kebahagiaan anak-anaknya. Tapi, berbuat baik kepada orangtua setidaknya dapat
meringankan bebanku.
Semoga
Allah mengizinkanku dapat berbuat banyak untuk orang-orang yang memberikan kebaikan,
rezeki, keberkahan dalam kehidupanku.Pencerahan dan perubahan yang aku alami
adalah sebuah anugerah. Anugerah ini tak hanya menjadi retorika yang hanya
dapat aku syukuri. Karena sebenarnya dengan kata “dewasa” yang mulai melekat
dalam usiaku sekarang adalah kunciku untuk dapat mendongkrak realitas
keterpurukan menjadi kegemilangan untuk dapat memberikan limpahan manfaat untuk
orang-orang yang begitu baik.
Aku
adalah aku yang dibilang “innocennt”.
Aku mensyukurinya, karena dengan kepolosan lebih membuatku lebih pure menjadi diri sendiri. Sebab, ini
adalah salah satu penciptaan yang benar-benar harus disyukuri. Sekarang adalah
waktunya untuk berpendirian teguh untuk membawa haluan hidup ini. Maaf, bila
tulisanku sering diwarnai ungkapan perasaan akan menyikapi hidup. Namun,
sebenarnya inilah aku yang tengah dan terus ingin belajar dari setiap titik
kehidupan yang terus melaju.
![]() |
Photograph by Ipeh |
Menjalani
kehidupan dengan embel-embel kedewasaan adalah petunjuk yang harus aku pegang.
Kata dewasa bukan hanya retorika, tapi dalam ranah psikomotik dan afektif harus
dijalankan. Mari sama-sama saling memberikan semangat untuk orang-orang yang
tengah dan sedang dalam pengharapan membulatkan tekad merealisasiakan cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar