Jumat, 18 April 2014

Ceritaku dari Semangat Ibu



Senin, 16 Desember 2013_05.53 WIB

Bismilahirohmanirrohim

Di tengah nuansa pagi yang cerah ini, banyak lintasan kata yang ingin digambarkan sejak kemarin ketika ibu akhirnya berkunjung ke Bogor. Ya aku ingin menjadi sosok tangguh, teguh, tidak cengeng, mengurangi kemeloan, dan senantiasa berpikir ke depan setelah bertemu dengan sosok penyemangat (my beloved mom). Banyak hal yang ingin digambarkan lewat kata, namun uraian ekspresi senyuman telah teriring. Aku bahagia dan bersyukur ketika bsa bertemu dengan ibu di Jakarta kemarin. Aku pun sungguh menyesal dengan keluputanku yang tidak bisa menepati janji. Awalnya yang janji setelah dhuhur akan berangkat ke pasar senen aku sendiri dan aku yang mengngkarinya.

Namun, semua telah terbayar dengan pertemuanku dengan ibu tercinta. Kasih sayang ibu sungguh besar pada anak-anaknya. Begitu tulusnya, hingga sebenarnya tak tergambar rona kelelahan di wajah ibu. Aku tersentak untuk tidak menangis dan menjadi sosok yang melankolis akut. Berusaha menjadi pribadi yang tangguh dan kuat adalah hal yang ingin bsa aku capai. Bersyukur pada setiap kondisi. Teringat kata ibu “masak semangat kalau hanya punya uang, kalau nggak punya uang masak jadi nggak semangat?” sebenarnya rasa bersyukur itu harus tetap ada dalam semua kondisi. Karena semuanya adalah rangkaian cerita kehidupan yang harus dijalani.

Ketika mendengar suara ibu yang semangat, tawa ibu yang ceria, nasehat ibu yang selalu membangkitkan motivasi selalu membuatku terbangun dari alam kerapuhan dan kemeloan. Hidup adalah perjalanan, perjalanan yang kita rencanakan dan susun sendiri. Kehidupan ini tergantung dari sebagai kita nahkodanya. Terserah kita mau membawa kemana perahu kehidupan ini. Namun, satu hal penting  "hidup adalah proses".

Bismillah, setelah melihat ibu, bertemu dengan beliau, bercerita dan berbagi banyak hal dengan beliau, semoga aku bisa introspeksi diri untuk tidak jadi anak yang egois. Ingin belajar menjadi sosok yang fokus dalam segala hal dan detail dalam memandang sesuatu.

Menyambut akhir semester 5 dengan kebahagiaan dan rona keyakinan IPK semester 5 > 3,5. Semangat berusahaaaaaaa.
Allah with us :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar